Permintaan Arifin

 مَطْلَبُ الْعَارِفِيْنَ مِنَ اللهِ الصِّدْقُ فِي الْعُبُوْدِيَّةِ وَالْقِيَامُ بِحُقُوْقِ الرُّبُوْبِيَّةِ

Permintaan para Arif dari Allah adalah (mereka ingin) bersungguh-sungguh berubudiah dan menjalankan kewajiban-kewajiban mereka kepada Allah.

 

ORANG-ORANG Arif billah yang mengenal Allah mempunyai permintaan yang paling tinggi kepada Allah. Permintaan mereka merupakan permintaan yang paling mulia, tidak seperti orang lain. Mereka meminta sesuatu yang tidak diminta oleh para abid, para zahid maupun ulama.

Mereka, para Arif meminta kepada Allah untuk bersungguh-sungguh mengabdi (berubudiah) kepada Allah. Mereka bertujuan sebagai hamba Allah yang murni dan Allah adalah Tuhannya. Tidak ada tujuan duniawi sedikitpun. Tidak ada keinginan nafsu sama sekali. Mereka tidak menginginkan surga, bidadari ataupun lainnya. Mereka hanya ingin mengabdi secara murni kepada Allah.

Sayyidi Abu Madyan berkata: “Jauh sekali bedanya antara orang yang tujuan beribadahnya untuk meraih bidadari dan gedung-gedung di surga, dengan orang yang tujuannya ialah terbukanya hijab dan selalu hadir di sisi Allah.”

Kalau ada orang bertanya, kenapa para Nabi dalam doanya meminta surga? Maka jawabannya ialah, karena surga adalah tempat pertemuan mereka dengan Allah dan tujuan mereka yang sebenarnya bukan surga itu. Pepatah Arab menyebutkan, “الجار قبل الدار” yang berarti ‘Tetangga sebelum rumah’. Maksudnya, mereka mengutamakan orang yang mereka temui bukan rumah yang mereka huni.

Ini diisyaratkan dalam doa yang dipanjatkan oleh istri Fir’aun , dalam Al-Qur’an:

رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Wahai Tuhanku, bangunkan untukku di sisi-Mu rumah di surga.” (QS. At Tahrim: 11)

Dalam doa tersebut, ia mendahulukan ‘indaka’ atau ‘di sisi-Mu’ daripada rumah di surga yang menunjukkan bahwa rumah di surga bukanlah sebuah tujuan. Tujuan sebenarnya adalah bertemu Allah dan berada di sisi-Nya.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM