فصل
تمام السعادة مبني على ثلاثة أشياء: قوة الغضب وقوة الشهوة وقوة العلم.
Kebahagiaan yang sempurna didasarkan pada 3 (tiga) faktor kekuatan: (1) Kekuatan angkara murka, (2) Kekuatan nafsu (syahwat) dan (3) Kekuatan ilmu.
فيحتاج أن يكون أمرها متوسطا لئلا تزيد قوة الشهوة فتخرجه إلى الرخص فيهلك, أو تزيد قوة الغضب فتخرجه إلى الحمق فيهلك. فإذا توسطت القوتان بإشارة قوة العدل دل على طريق الهداية
Diperlukan keseimbangan antara kekuatan-kekuatan itu, agar tidak terjadi kekuatan nafsu lebih besar, sehingga berakibat menjerumuskan orang dalam mencari keringanan-keringanan dan rusaklah dia. Atau kekuatan angkara murka lebih besar, sehingga membawa orang menjadi tolol dan gelap mata, akibatnya kehancuran pula. Kalau dua kekuatan itu tidak berlebihan, dengan tuntunan kekuatan keadilan (quwwatul ‘adli), maka diperoleh petunjuk ke jalan hidayah.
وكذالك الغضب إذا زاد سهل عليه الغضب والقتل, وإذا نقص ذهبت الغيرة والحمية فى الدين والدنيا, وإذا توسط كان الصبر والشجاعة والحكمة. وكذا الشهوة إذا زادت كان الفسق والفجور, وإن نقصت كان العجز والفطور, وإن توسطت كان العفة والقناعة وأمثال ذالك
Begitulah, keangkaramurkaan bila berlebih, orang akan mudah memukul dan membunuh. Bila ia kurang, maka rasa cemburu (ghirah) dan semangat pembelaan di dalam urusan agama dan dunia akan hilang. Tapi bila porsi angkara murka itu sedang (tidak kurang dan tidak berlebihan), maka akan terwujud sifat-sifat sabar, berani dan bijaksana. Demikian pula nafsu, bila berlebih, maka yang terjadi adalah kepasikan dan penyelewengan. Kalau ia kurang, maka yang berjadi adalah kelumpuhan dan kelesuan. Sedang kalau tengah-tengah (sedang), akan lahir sifat-sifat terhormat (‘iffah) rela dengan pemberian Allah yang sedikit (qana’ah) dan sebagainya.