Hakekat Hati

Hakekat Hati

أما سؤالك ما حقيقة القلب فلم يجئ فى الشريعة أكثر من قول الله تعالى ” ويسألونك عن الروح  قل الروح من امر ربي ” (الإسراء: ٨٣) لأن الروح جزء من جملة القدرة الإلهية وهو من عالم الأمر, قال الله عز وجل ” ألا له الخلق والأمر ” (الأعراف: ٥٤) فالإنسان من عالم الخلق من جانب, ومن عالم الأمر من جانب. فكل شيء يجوز عليه المساحة والمقدار والكيفية فهو من عالم الخلق, وليس للقلب مساحة ولا مقدار, ولهذا لا يقبل القسمة ولو قبل القسمة لكان من عالم الخلق. وكان من جانب الجهل جاهلا ومن جانب العلم عالما, وكل شيء يكون فيه علم وجهل فهو محال. وفى معنى آخر هو من عالم الأمر, لأن عالم الأمر عبارة عن شيء من الأشياء لا يكون للمساحة والتقدير طريق إليه.

Mengenai pertanyaanmu “Apa hakikat hati itu?”, maka sebenarnya dalam agama (syari’at) yang ada tak lebih dari firman Allah swt.:

(وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي (الإسراء :٨٥

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah ruh itu adalah urusan Tuhanku.”

(QS. Al-Israa’: 85)

 

Sebab ruh itu merupakan bagian dari keseluruhan kekuasaan Ilahi dan ia termasuk “aalamul amri” (kawasan wewenang Allah). Allah berfirman:

(أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ (الأعراف:٥٤

            Artinya : ” Ingatlah penciptaan dan wewenang hanyalah hak Allah.”

(QS. Al-Israa’: 85)

Jadi manusia itu di satu sisi termasuk alam penciptaan (‘aalamul khalq), dan di sisi lain alam wewenang (‘aalamul amri). Segala sesuatu yang menerima penyifatan, jarak dan ukuran adalah termasuk alam penciptaan. Sedang untuk hati tidak ada jarak dan ukuran. Karena itu ia tidak menerima pembagian (tidak bisa dibagi). Kalau bisa dibagi, niscaya masuk dalam alam penciptaan dan bisa dikatakan bodoh dari segi ketidaktahuan dan pandai dari pengetahuan. Segala sesuatu yang terdapat di dalamnya sekaligus pengetahuan dan ketidaktahuan adalah mustahil. Dalam pengertian lain hati adalah alam wewenang (‘aalamul amri). Karena alam merupakan sesuatu yang tidak menerima pengukuran jarak.

وقد ظن بعضهم أن الروح قديم فغلطوا وقال قوم إنه عرض فغلطوا لأن العرض لا يقوم بنفسه ويكون تابعا لغيره, فالروح هو أصل ابن آدم وقالب ابن آدم تبع له فكيف يكون عرضا وقال قوم إنه جسم فغلطوا لأن الجسم يقبل القسمة, فالروح الذي سميناه قلبا وهو محل معرفة الله تعالى ليس بجسم ولا عرض بل هو من جنس الملائكة.

Sementara orang beranggapan bahwa ruh itu adalah sesuatu yang qadim (dahulu), mereka ini keliru. Golongan lain beranggapan bahwa ruh itu merupakan gejala (‘aradh),  merekapun keliru. Sebab gejala tidak bisa berdiri sendiri dan mengikuti saja pada sesuatu yang lain. Ruh adalah asal manusia, sedang raga manusia mengikutinya, bagaimana ia dikatakan sebagai gejala (‘aradh)? Ada pula yang berpendapat bahwa ruh itu adalah jisim (benda fisis). Mereka ini juga keliru, karena jisim menerima pembagian (dapat dibagi). Ruh yang menjadi hati dan menjadi tempat ma’rifatullah, bukanlah jisim dan bukan pula gejala (aradh), tapi termasuk jenis malaikat.

ومعرفة الروح صعبة جدا. لأنه لم يرد فى الدين طريق إلى معرفته لأنه لا حاجة فى الدين إلى معرفته, لأن الدين هو المجاهدة والمعرفة علامة الهداية كما قال سبحانه وتعالى “والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا ” (العنكبوت: ٦٩) ومن لم يجتهد حق اجتهاده لم يجز أن يتحدث معه فى معرفة حقيقة الروح. وأول أس المجاهدة أن تعرف عسكر القلب, لأن الإنسان إذا لم يعرف العسكر لم يصح له الجهاد.

Mengenal ruh sangat sulit, karena di dalam agama tidak ditemukan suatu cara untuk meng-analisanya. Agama (Ad-Diin) sesungguhnya adalah mujahadah, sedang ma’rifat merupakan tanda hidayah, sebagaimana firman Allah swt.:

(وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ (العنكبوت:٦٩

Artinya: “Mereka yang berjuang (mujahadah) di jalan-Ku, pastilah Aku tunjukkan jalan-¬jalan-Ku.” (QS. Al-Ankabuut: 69)

Siapa yang tidak bersungguh-sungguh, mujahadah, tidak sepatutnya diajak berbincang mengenai pengenalan hakikat ruh. Adapun landasan pertama mujahadah adalah mengenal “pasukan hati”. Sebab orang yang tidak mengenal pasukan, perjuangannya tidak sah.

Inilah Hakekat Hati menurut Imam Ghazali dalam kitabnya ‘Kimiya’us Sa’adah’. Semoga bermanfaat

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM