Sirr Al-Inayah, Bukan Sebab Amal Ibadah, Tapi Itu Tandanya

عَلِمَ اَنَّ الْعِبَادَ يَتَشَوَّفُوْنَ اِلَى ظُهُوْرِ سِرِّ الْعِنَايَةِ فَقَالَ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَعَلِمَ اَنَّهُ لَوْ خَلَاهُمْ وَذٰلِكَ لَتَرَكُوْا الْعَمَلَ اِعْتِمَادًا عَلَى الْأَزَلِ فَقَالَ

اِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Allah telah mengetahui bahwa semua manusia ingin mendapatkan Sirr al-lnayah (rahasia kebesaran karunia Allah), maka Allah berfirman: “Allah menentukan sendiri rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. “

Dan Allah mengetahui andaikan mereka dibiarkan begitu saja, maka mungkin mereka akan meninggalkan amal karena berserah diri kepada takdir di azal. Karena itu Allah berfirman: “Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. ”

 

BANYAK manusia berusaha mendapatkan karunia Allah yang besar (Sirr al-Inayah) dengan mujahadah, meninggalkan syahwat, melakukan berbagai amal taat dan berdoa. Akan tetapi Allah menyatakan dalam firman-Nya bahwa rahmat yang besar itu ditentukan khusus kepada orang yang dikehendaki oleh Allah. Semua itu adalah ketentuan Allah di azal yang tidak bisa dikejar dengan amal. Semua sudah tertulis, tinggal tunggu waktu terlaksananya.

Allah Ta’ala berfirman:

يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ

“Allah menentukan sendiri rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki.” (QS. Ali Imran : 74)

Apabila seseorang sudah ditentukan di azal bahwa ia memperoleh sirr al-Inayah, maka walau bagaimanapun keadaannya, pasti ia akan mendapatkannya. Pergi ke manapun, sirr al-inayah akan mengejarnya. Contohnya, Malik bin Dinar yang dulunya seorang perampok akhirnya bertaubat dan menjadi wali besar karena sudah didahului oleh sirr al-Inayah dari Allah.

Namun Allah tidak mematahkan semangat orang-orang yang berusaha memperoleh karunia besar itu. Allah menunjukkan tanda-tanda datangnya rahmat yang besar tersebut. Karena itu Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ

“Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-A’raf : 56)

Artinya, jika orang itu akan diberi sirr al-inayah oleh Allah, maka orang itu dimudahkan untuk berbuat kebaikan. Apa yang ia lakukan dari amal kebaikan merupakan tanda bahwa ia akan mendapatkan karunia Allah yang besar tersebut. Walaupun demikian, bukan berarti amal itu yang menyebabkan ia memperoleh rahmat khusus yang tidak didapat oleh orang lain tersebut. Tetapi semuanya semata-mata dari karunia pemberian Allah.

Mudah-mudahan kita termasuk orang yang mendapat sirr al-Inayah itu. Amin.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM