Kewalian Ditutup Dengan Sifat Kemanusiaan

سُبْحَانَ مَنْ سَتَرَ سِرَّ الْـخُصُوْصِيَّةِ بِظُهُوْرِ الْبَشَرِيَّةِ وَظَهَرَ بِعَظَمَةِ الرُّبُوْبِيَّةِ فِيْ إِظْهَارِ الْعُبُوْدِيَّةِ

Maha Suci Allah yang menutupi keistimewaan para wali dengan menampakkan sifat basyariahnya (kemanusiaannya) dan menampakkan kebesaran ketuhanan dalam menampakkan ubudiyah (kehambaannya).

 

ALLAH menutupi rahasia keistimewaan para wali yang berupa sifat-sifat kesempurnaan, keagungan, kekeramatan, kesaktian dengan menampakkan sifat-sifat basyariah mereka. Maka yang menonjol pada mereka adalah sifat-sifat kemanusiaan yang merupakan kebiasaan-kebiasaan yang umum terjadi pada manusia. Mereka tampak seperti manusia yang lain. Mereka mengalami sakit, mengantuk, tidur, kawin, membutuhkan uang, punya hutang, diganggu istri dan tetangga atau hal-hal lain yang dialami oleh manusia pada umumnya.

Allah menutupi kebesaran para wali itu agar yang tampak hanyalah kebesaran Allah. Sebesar apapun kedudukan seseorang di sisi Allah tetapi ia masih tetap hamba Allah yang selalu membutuhkan Allah dan terikat dengan hukum-hukum-Nya. Nabi sendiri selalu menampakkan kehambaannya. Nabi menyapu sendiri rumahnya dan menjahit pakaiannya. Nabi selalu melaksanakan salat berjamaah sampai akhir hayatnya. Para walipun demikian.

Oleh karena yang menonjol adalah sifat basyariah, maka mengetahui seorang wali itu sulit. Bahkan lebih sulit dari mengenal Allah. Abul Abbas al-Mursi berkata :

مَعْرِفَةُ الْوَلِيِّ أَصْعَبُ مِنْ مَعْرِفَةِ اللهِ

“Mengenal seorang wali itu lebih sulit dari mengenal Allah.”

Lebih lanjut Al-Mursi menerangkan alasannya, “Sebab Allah sudah dikenal dengan kesempurnaan dan keindahan-Nya. Bagaimana kamu tahu seorang makhluk sepertimu, yang makan dan minum seperti dirimu, (bahwa dia seorang wali)?’

Bila rahasia keistimewaan para wali itu ditampakkan, maka akan terjadi fitnah yang membahayakan. Abul Abbas Al-Mursi berkata:

لَوْ كُشِفَ عَنْ حَقِيْقَةِ الْوَلِيِّ لَعُبِدَ مِنْ دُوْنِ اللهِ

“Andai cahaya seorang wali itu disingkap, maka ia akan disembah selain Allah.”

Sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang yang pernah disembah oleh manusia. Keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada Sayyidina Ali yang tampak pada dirinya membuat orang terkagum-kagum. Ia adalah seorang sahabat yang tidak pernah jatuh ke tanah dalam berperang. Ia adalah pahlawan hebat yang tak pernah terkalahkan. Ilmunya sangat luas meliputi syariat, tharikat dan hakikat. Melihat wajahnya adalah ibadah dan banyak keistimewaan yang lain sehingga ada sebagian orang yang ingin menjadikannya Tuhan. Akhirnya Sayyidina Ali membakar orang-orang yang akan menyembah dirinya itu.

Al-Hallaj menampakkan cahaya keistimewaan yang ada pada dirinya, sehingga ia berkata:

أَنَا أَنْتَ بِلَا شَكٍّ    سُبْحَانَكَ سُبْحَانِيْ

Aku adalah Engkau tanpa ragu

Maha suci Engkau Maha suci Aku

Pada akhirnya Al-Hallaj dibunuh dengan pedang syari’ah, sebab kalau ia tetap hidup akan menimbulkan fitnah kepada manusia.

Mengenai hal penampakan cahaya ini, Syeikh Abu Bakar bin Salim, tokoh besar Ba Alawi, berkata:

لَوْ أَظْهَرْتُ نُوْرِيْ لَمَا وُجِدَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ كَافِرٌ قَطُّ. وَلَكِنْ اِسْتَحْيَيْتُ مَعَ جَدِّيْ

“Andai aku menampakkan cahayaku, maka tak ada seorang kafirpun di muka bumi ini. Tetapi aku malu kepada kakekku (Rasulullah).” (karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak melakukan itu).

Oleh karena akan timbul fitnah jika menampakkan cahaya keistimewaan mereka, maka para wali itu menyimpannya dengan kadang-kadang melakukan hal-hal yang makruh atau dosa kecil di depan manusia. Ini dilakukan untuk mengurangi kepercayaan manusia kepada mereka.

Lantas bagaimana cara untuk mengetahui mereka para wali itu? Jawabnya dengan kesungguhan diri dan husnuddhon (bersangka baik) kepada mereka.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM