Alam Adalah Tipuan dan Peringatan

اَلْأَكْوَانُ ظَاهِرُهَا غِرَّةٌ وَبَاطِنُهَا عِبْرَةٌ فَالنَّفْسُ تَنْظُرُ إِلَى ظَاهِرِ غِرَّتِـهَا وَالْقَلْبُ يَنْظُرُ إِلَى بَاطِنِ عِبْرَتِـهَا

Al-Akwan (alam) ini dhohirnya adalah tipuan dan batinnya adalah peringatan. Maka nafsu melihat kepada dhohir tipuannya sedangkan mata hati melihat kepada batin peringatannya.

 

AL-AKWAN (alam/dunia) adalah setiap sesuatu yang nafsu mendapatkan keinginannya dari perhiasan dunia.

Secara dhohir, dunia ini tampak indah tetapi batinnya jelek. Ia bagaikan perempuan tua yang berhias sehingga tampak cantik dan menarik, tetapi pada hakikatnya ia jelek dan keropos. Ini seperti apa yang diungkapkan oleh syair:

عَلَى وَجْهِ مَيٍّ مَسْحَةٌ مِنْ مَلاَحَةٍ     وَتَحْتَ الثِّيَابِ الْعَارُ لَوْ كَانَ بَادِيَا

Di wajah Mayya tampak tanda kecantikan

Di bawah bajunya ada cacat andai itu terlihat

Maka alam ini menyenangkan, manis dan tampak elok bila dilihat secara dhohir. Namun bila dilihat kepada batinnya, ia bagaikan bangkai yang menjijikkan.

Nafsu manusia memandang kepada keelokan dunia ini, lalu ia tertipu dengan keindahannya. Maka dunia ini membinasakan manusia itu. Tetapi manusia yang mempunyai mata hati melihat kepada kejelekan batin dunia ini. Lalu ia mengambil pelajaran darinya. Maka ia selamat dari bahaya dunia.

إِنَّ لِلَّهِ عِبَادًا فُطُنًا    طَلَّقُوا الدُّنْيَا وَخَافُوا الْفِتَنَا

نَظَرُوا فِيهَا فَلَمَّا عَلِمُوا     أَنَّهَا لَيْسَتْ لِحَيٍّ وَطَنًا

جَعَلُوهَا لُجَّةً وَاتَّخَذُوا      صَالِحَ الْأَعْمَالِ فِيهَا سُفُنَا

Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdik

Mereka mencerai dunia dan takut fitnah

Mereka melihat dunia dan ketika mereka tahu

Bahwa dunia bukanlah tempat tinggal yang kekal

Maka mereka jadikan dunia sebagai lautan

Dan amal-amal shaleh sebagai bahtera

Diriwayatkan dalam kitab-kitab terdahulu bahwa Hawariyun (murid-murid Nabi Isa yang setia) bertanya kepada Nabi Isa.

“Wahai Ruhullah, sifatkan kepada kami para Aulia Allah yang tidak ada ketakutan bagi mereka dan mereka tidak susah,” Tanya Hawariyun kepada Isa.

Nabi Isa menjawab:

“Mereka adalah orang-orang yang dibicarakan oleh Al-Kitab dan mereka berbicara dengan Al-Kitab. Dengan sebab mereka Al-Kitab diketahui dan dengan Al-Kitab mereka diketahui. Dengan sebab mereka Al-Kitab menjadi tegak dan dengan Al-Kitab mereka tegak. Mereka melihat kepada batinnya dunia ketika manusia melihat kepada dhahirnya. Mereka memandang dengan jelas akibat akhir dari dunia di saat manusia melihat dunia yang sekarang. Maka Aulia Allah itu mematikan dari dunia apa yang mereka takuti bisa mematikan mereka. Mereka meninggalkan dari dunia apa yang akan meninggalkan mereka. Dunia telah mati di dada mereka maka mereka tidak menghidupkannya kembali setelah kematiaannya itu. Mereka membangun akhirat mereka dengan dunia. Mereka menghidupkan ingatan pada kematian dan mematikan ingatan pada kehidupan.”

Sebagian Aulia berkata: “Tidak tampak bagiku suatu perhiasan dari kemegahan dunia kecuali tersingkap bagiku batinnya. Maka yang tampak bagiku adalah kebosanan dan kejemuan pada dunia.”

Sikap tidak senang kepada dunia dan tersingkapnya batinnya dunia sehingga tampak menjemukan dan menjijikkan bagi seseorang merupakan wujud dari inayah Allah kepada hamba tersebut agar ia menjadi dekat kepada Allah dan jauh dari dunia. Abu Thalib Al-Makki mengatakan: “Ini merupakan inayah dari Allah bagi orang yang dicintai oleh Allah dari para walinya yang didekatkan kepadanya.

Memang bagi orang yang menyaksikan dunia dengan awal sifatnya, ia tidak akan tertipu dengan sifat akhirnya. Dan barangsiapa mengenal dunia dengan batin hakikatnya, maka ia tidak kagum dengan penampilan dhahirnya. Yang ia lihat hanyalah kebesaran Allah.

Nabi Isa alaihissalam berkata: “Celaka kalian wahai Ulamaussu’ (ulama yang tidak jujur). Perumpamaan kalian bagaikan jamban, luarnya bersemen tetapi dalamnya berisi kotoran.”

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM