Syetan Dan Nafsu Bisa Membuatmu Kembali Kepada Allah

جَعَلَهُ لَكَ عَدُوًّا لِيُحْوِشَكَ بِهِ اِلَيْهِ وَحَرَّكَ عَلَيْكَ النَّفْسَ لِيَدُوْمَ اِقْبَالُكَ عَلَيْهِ

Allah sengaja menjadikan syetan sebagai musuhmu supaya engkau jemu kepada syetan dan condong kepada Allah. Demikian pula Allah tetap menggerakkan hawa nafsumu supaya engkau tetap menghadap Allah untuk melawan hawa nafsu.

 

PERMUSUHAN syetan kepadamu adalah kenikmatan yang besar. Sebab, sebagaimana telah dikatakan, bahwa syetan itu tidak pernah lupa dan lengah kepadamu, selalu bekerja keras dengan berbagai cara untuk mengganggumu, sedangkan kamu tidak akan sanggup menghadapinya karena kamu lemah. Maka dengan terpaksa kamu meminta pertolongan kepada Allah Yang Maha Kuat. Dengan begitu kamu dapat perlindungan dan dapat kemenangan menghadapi syetan.

Jadi, permusuhan dan gangguan syetan itulah yang membuatmu kembali kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Bisa kembali kepada Allah dan mendekat kepada-Nya adalah puncak tujuan seorang hamba. Itulah hikmah dari gangguan dan godaan syetan. Memang ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia, syetan pun juga ada hikmahnya.

Begitu juga Allah menggerakkan nafsu pada diri manusia, menjadikan nafsu sebagai watak yang melekat di antara darah dan dagingnya, membuatnya menjadi musuh yang paling berbahaya, bahkan lebih jahat dari tujuh puluh syetan. Semua itu ada hikmahnya. Yaitu, agar manusia itu tetap menghadap Allah untuk melawan nafsunya. Sebab, manusia yang beriman ketika digoda oleh hawa nafsu, ia akan merasa lemah untuk melawan hawa nafsunya yang kuat itu, maka ia menghadap kepada Allah Yang Maha Kuat yang bisa menaklukkan nafsunya itu. Tidak ada jalan lain untuk menghadapi musuh dalam dirinya itu, kecuali kembali kepada Allah.

Mengenai musuh yang menggoda manusia, pujangga Sufi berkata:

إِنِّي بُلِيْتُ بِأَرْبَعٍ يَرْمِيْنَنِي   ۞    بِالنَّبْلِ عَنْ قَوْسٍ لَهُ تَوْتِيْرُ

اِبْلِيْسُ وَالدُّنْيَا وَنَفْسِي وَالْهَوَى      ۞    يَا رَبِّ اَنْتَ عَلَى الْخَلَاصِ قَدِيْرُ

Sungguh aku diuji dengan empat musuh yang selalu melempariku

Dengan anak panah yang meluncur dari busur yang menembus

Iblis, dunia, nafsu dan syahwat

Ya Tuhanku, hanya Engkau yang bisa menyelamatkan aku

Walhasil, bagi orang yang bersungguh-sungguh dan diberi taufik oleh Allah, maka gangguan syetan, dunia, nafsu atau syahwat adalah sebuah kenikmatan besar yang bisa menyampaikan kepada tujuan yang sangat mulia, yaitu dekat dan sampai kepada Allah. Godaan-godaan itu membawanya kembali kepada Allah.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM