Yang tidak boleh dikerjakan oleh orang yang haid ataupun nifas didalam kitab Fathul Qarib ada 8 perkara. Dalam hal ini haram hukumnya bagi mereka ang dengan sengaja mengerjakannya. Berikut adalah penjelasannya.
Dan haram pulamembawa mushaf; kecuali apabila pada wanita tesebut, mengkhawatirkan atas keselamatan mushaf.
Kemudian mushannif segera menyusul pembicaraan yang semestinya dibicarakan pada bagian yang telah lewat, pada pasal tentang perkara yang menyebabkan harus mandi. Beliau lantas berkata: dan haram bagi orang junub melakukan lima perkara berikut;
Pertama, mengerjakan sholat; baik sholat fardhu maupun sholat sunnah.
Kedua membaca Al-Quran yang tidak disalin bacaan ayatnya oleh ayat lain; walaupun yang dibaca itu hanya satu ayat atau satu huruf, baik membacanya dengan suara ang pelan atau dengan suara yang keras. Dan terkecuali hal haram baca al-quran, ialah baca kitab taurat dan injil. Adapun baca dzikir-dzikir yang berupa bacaan al-quran, maka hukumnya halal; asal bukan bermaksud hendak baca al-quran.
Ketiga menentuh mushaf;sedang membawanya justru lebih dilarang (lebih haram daripada menyentuhnya).
Keempat, thawaf baik thawaf fardhu ataupun sunnah.
Kelima, berdiam diri dimasjid, bagi orang yang junub, yang beragama islam; kecuali dalam keadaan terpaksa misalnya seperti orang ang bermimpi keluar air mani sewaktu tidur dimasjid, sedang ia merasa repot atau sulit untuk bisa keluar dari masjid sebab ia mengkhawatirkan atas keselamatan dirinya dan harta bendanya.
Adapun lewat didalam masjid tanpa berhenti, hukumnya tidak haram, bahkan juga tidak makruh menurut pendapat ang lebih shahih.
Mondar-mandirnya orang yang sedang junub didalam masjid, itu status hukumnya sama dengan orang yang berdiam diri didalam masjid. Dan terkecuali dengan hal keharaman diam di masjid ( bagi orang yang junub) yaitu berdiam di madrasah atau pondok.