Madad Turun Tergantung Persiapan Hati

 وُرُوْدُ الْإِمْدَادِ بِحَسَبِ الْإِسْتِعْدَادِ وَشُرُوْقُ الْأَنْوَارِ عَلَى حَسَبِ

صَفَاءِ الْأَسْرَارِ

Datangnya karunia bantuan Allah menurut persiapan, dan terbitnya cahaya menurut kebersihan hati.

MADAD ilahi (karunia Allah) akan turun di hati manusia menurut persiapan yang dilakukan oleh orang itu. Atau dengan kata lain;

قَالَ بَعْضُ الْعَارِفِيْنَ: الْوَارِدَاتُ مِنْ حَيْثُ الْأَوْرَاد, فَمَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وِرْدٌ فِي ظَاهِرِهِ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَارِدٌ فِي سَرَائِرِهِ

Seorang Arif berkata: “Warid (pemberian Allah yang datang di hati) tergantung pada wirid (amal ibadah yang dilakukan secara istiqamah). Maka barangsiapa yang tidak memiliki wirid pada dhohirnya, ia pun tidak mempunyai wirid di batinnya.”
Kapan wirid yang dikerjakan seseorang semakin banyak, maka semakin banyak pula warid yang ia terima. Apabila ia terus menerus beristiqamah melakukan wiridnya, maka warid yang ia peroleh akan terus menerus turun di hatinya. Semakin keras ia bermujahadah, maka semakin mantap pula warid yang ia dapatkan. Begitu pula kalau wiridnya timbul dari hati yang bersih, maka warid yang turun semakin bersih dan terang.
Oleh karena itu, agar tetap mendapat madad (bantuan) dari Allah, maka kita harus tetap beristiqamah melakukan wirid. Sebab, Allah tidak akan pernah jemu mengucurkan karunia bantuannya sampai kita yang jemu sendiri meninggalkan amal ibadah yang kita lakukan. Maka dari itu gunakan waktu-waktumu yang senggang untuk berwirid.
Al-Imam Bukhari berkata :

اغْتَنِمْ فِي الْفَرَاغِ فَضْلَ رُكُوعِ فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مَوْتُكَ بَغْتَةْ
كَمْ صَحِيحٍ رَأَيْتَ مِنْ غَيْرِ سُقْمٍ ذَهَبَتْ نَفْسُهُ الصَّحِيحَةُ فَلْتَةْ

Gunakan di waktu kosongmu untuk rukuk kepada Allah
Barangkali datang kematianmu dengan mendadak
Berapa banyak orang sehat mati tanpa sakit
Jiwanya malayang dengan tiba-tiba
Kemudian orang itu harus pandai mengatur waktu dan pindah-pindah dari wirid ke wirid. Dan harus mempunyai wirid seperti membaca Al-Qur’an, mempelajari ilmu yang bermanfaat, hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kitab-kitab orang besar dan membaca dzikir.
Dan juga apabila engkau berpindah dari wirid ke wirid, maka engkau aman dari kebosanan dan kemalasan. Berkata ibnu Athaillah dalam kata hikmahnya:

لَمَّا عَلِمَ الْحَقُّ مِنْكَ وُجُوْدَ الْمَلَلِ لَوَّنَ لَكَ الطَّاعَاتِ

“Ketika Allah mengetahui bahwa engkau mudah jemu, maka Allah menjadikan untuk engkau bermacam-macam cara perbuatan taat.”
Berkata Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad Assegaf:

مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وِرْدٌ فَهُوَ قِرْدٌ

“Siapa yang tidak mempunyai wirid, maka ia seperti kera.”
Lalu, apakah faedah dari madad atau warid itu?
Mengaliranya madad dari Allah ke hati berguna untuk membersihkan hati itu dari noda-noda yang berupa al-aghyar (segala sesuatu selain Allah) dari kecintaan kepada dunia, lintasan pikiran jelek ataupun sifat-sifat tercela lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:

قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً وَكَذَلِكَ يَفْعَلُونَ

“Sesungguhnya para raja bila masuk ke sebuah negeri, maka mereka merusaknya dan membuat penduduknya yang mulia menjadi hina.” (QS. An-Naml: 34)
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa al-Muluk (madad dan waridat dari Allah) bila memasuki Qaryah (hati seseorang) malah akan merusak sifat-sifat tercela yang mendekam di hati itu dan mengubah penghuni-penghuninya yang sombong dan congkak menjadi hina, sehingga hati itu menjadi bersih dan bersinar dengan cahaya-cahaya yang memenuhi hati. Bila sudah begitu, maka pantaslah hati itu menerima makrifat kepada Allah dan dipenuhi dengan rahasia-rahasia keyakinan.
Hati ibarat sebuah wadah. Bila wadah itu bersih, maka ia akan dituangi dengan aneka minuman. Namun bila kotor, maka orang akan enggan mengisinya dengan minuman. Begitu pula hati yang bersih akan diisi oleh Allah. Sedangkan hati yang kotor tidak akan diisi madad bantuan Allah.
Sebuah kata hikmah Sufi menegaskan:

نَظِّفْ قَلْبَكَ مِنَ الدَّنَسِ, يَأْتِكَ الْمَدَدُ فِي كُلِّ نَفَسٍ

“Bersihkan hatimu dari noda, maka akan mengucur madad (karunia bantuan Allah) di setiap tarikan nafas.”
Syeikh Maulaya Al-Arabi mengatakan dalam sebuah Rasail-nya: “Bila kalian zuhud terhadap dunia secara keseluruhan, dan kalian putus asa untuk kembali kepada dunia dengan secara total, kemudian kalian mempunyai i’tikad terhadap guru kalian bahwa mereka adalah ‘orang-orang yang sempurna, mereka khalifah dan pewaris Nabi’, maka demi Allah yang Maha Agung, akan turun kepada kalian madad (karunia bantuan Allah) di setiap malam, siang, bulan, tahun dan di setiap waktu, saat dan detik sehingga hati kalian terpenuhi dengan makrifat kepada Allah, hati kalian menjadi tentram dengan dzikrillah dan di saat itulah kalian menjadi seperti gunung yang kokoh.”
Dalam ungkapan Al-Arabi di atas dijelaskan bahwa orang yang zuhud dan berkeyakinan yang sempurna kepada gurunya akan dikucuri madad di setiap saat. Ini disebabkan orang yang zuhud itu hatinya kosong dari kecintaan terhadap dunia dan sifat-sifat tercela dan siap menerima cahaya. Apabila madad turun, maka ia mendapatkan hati orang itu telah bersih. Maka madad itu akan mengisi hati dengan cahaya-cahaya dan rahasia-rahasia yang ia bawa. Hal yang berbeda akan terjadi bila hati itu kotor dengan dunia, maka madad yang turun tidak mendapatkan tempat yang cocok dan ia akan kembali ke tempatnya semula. Adapun berkeyakinan bahwa syaikh atau guru pembimbingnya adalah seorang yang sempurna merupakan inti dari kesungguhan dan dari kesungguhan inilah bersumber madad.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM