Budak Dari Keinginan

 أَنْتَ حُرٌّ مِمَّا أَنْتَ عَنْهُ آيِسٌ وَأَنْتَ عَبْدٌ لِمَا أَنْتَ فِيْهِ طَامِعٌ

Engkau merdeka dari segala sesuatu yang tidak kamu harapkan. Dan engkau menjadi budak dari sesuatu yang kau inginkan.

 

Seseorang yang tidak menginginkan sesuatu maka ia menjadi merdeka dari sesuatu tersebut. Sebab orang yang tidak butuh sesuatu itu hanya bergantung kepada Allah dan hanya butuh kepada-Nya saja. Dan siapa saja yang hanya butuh kepada Allah, maka akan dijamin oleh Allah. Semua makhluk akan ditundukkan kepadanya. Segala sesuatu akan menjadi budaknya dan menurut pada perintahnya. Ibnu Athaillah menyatakan dalam kata hikmah yang lain ‘Engkau bersama alam selagi engkau tidak melihat pencipta alam. Kalau engkau melihat penciptanya maka alam bersamamu.’

Orang yang betul-betul menjadi hamba Allah maka ia menjadi bebas dari selain Allah. Sebaliknya, manusia yang menginginkan sesuatu maka ia menjadi budak dari apa yang ia inginkan itu. Sebab seseorang yang serakah menginginkan sesuatu berarti ia cinta pada sesuatu tersebut. Ia tunduk padanya. Perintah dan larangannya ia turuti. Apa saja akan dilakukan asalkan sesuatu yang ia cintai itu tercapai. Karena, cintamu pada sesuatu membuatmu buta dan tuli. Inilah hakikat dari perbudakan.

Penyair berkata:

اَلْعَـبْدُ حُرٌّ مَا قَـنَعْ     وَالْحُـرُّ عَـبْدٌ مَا طَمِعْ

فَاقْنَعْ وَلَا تَطْمَعْ فَمَا    شَيْئٌ يَشِيْنُ سِوَى الطَّمَعْ

Budak itu menjadi merdeka kalau ia qana’ah ( merasa cukup)

Orang merdeka menjadi budak kalau ia serakah

Maka cukupkanlah dirimu janganlah serakah

Karena tidak ada sesuatu yang jelek selain sifat serakah

Alangkah hinanya manusia ini. Allah ingin ia menjadi raja, tetapi ia ingin jadi budak yang dimiliki. Allah ingin ia menjadi merdeka, namun ia ingin menjadi budak. Allah menciptakan seluruh makhluk untuk berkhidmat kepadanya, menuruti segala perintah dan larangannya. Tetapi malah ia yang melayani dan diperbudak oleh alam ini. Ia rela menjadi budak dari sesuatu yang remeh dan tidak berharga. Ia diperbudak oleh keinginan-keinginan dirinya.

Memang pada dasarnya semua alam ini diciptakan untuk melayani manusia. Sedangkan manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM