Amal Taat Ditentukan Dan Diperluas Waktunya, Agar Tidak Ketinggalan Dan Bebas Memilih

قَيَّدَ الطَّاعَاتِ بِأَعْيَانِ الْأَوْقَاتِ لِئَلَّا يَمْنَعَكَ عَنْهَا وُجُوْدُ التَّسْوِيْفِ وَوَسَّعَ عَلَيْكَ الْوَقْتَ لِيَبْقَى لَكَ حِصَّةُ الْإِخْتِيَارِ

Allah mengikat amal taat itu dengan waktu tertentu untuk tidak menahan engkau dari mengerjakannya karena kebiasaan bermalas-malasan menunda-nunda dan Allah meluaskan waktunya supaya tetap ada bagimu kesempatan memilih waktu yang lebih baik.

 

ALLAH memerintahkan kepada hamba-Nya untuk melakukan amal taat dan ditentukan waktunya. Sebab, kalau amal taat itu tidak ditentukan waktunya maka manusia banyak kehilangan amal taat dan pahalanya. Ini dikarenakan manusia punya sifat malas, dikuatirkan bila tidak ditentukan waktunya, maka ia akan menunda-nunda amal itu sehingga habis waktunya dan hilanglah amal taat tersebut beserta pahalanya.

Allah juga meluaskan waktu amal taat itu supaya bisa dilakukan di waktu yang tepat sehingga manusia bisa melakukannya dengan penuh ketenangan dan khusyu’.

Misalnya ibadah sholat. Allah yang menentukan waktunya. Bukan diserahkan kepada manusia. Sebab manusia pemalas dan suka menunda-nunda amal. Tidak hanya itu, hamba-Nya diberi kesempatan, waktu shalat itu diperluas. Seperti shalat dhuhur diperluas sampai masuk waktu Ashar. Kalau ia tidak bisa melakukan di awal waktu, maka bisa dilakukan di tengah waktu. Dalam fikih disebutkan bahwa dalam salat itu ada waktu fadhilah, waktu ikhtiar, waktu jawaz, waktu karahah, dan waktu tahrim. Kalau seseorang tidak bisa melakukan di waktu fadhilah maka bisa dilakukan di waktu ikhtiar atau jawaz atau karahah.

Shalat itu dipermudah oleh Allah untuk dikerjakan. Bisa dilakukan dua atau tiga menit. Sedangkan waktunya panjang. Shalat bisa dilakukan dengan santai. Kalau sampai ada orang tidak melakukan shalat berarti ia menghancurkan dirinya sendiri. Ia sangat keterlaluan. Semuanya sudah dipermudah, tapi dia tidak mau mengerjakannya. Maka tidak salah kalau dihukum.

Amal taat diberi waktu oleh Allah agar manusia bisa berhati-hati dan tidak teledor. Andai amal taat itu tidak ditentukan waktunya, maka orang akan meninggalkan amal taat dan kehilangan pahala. Andaikan diberi waktu yang sempit, maka manusia akan kesulitan untuk mengerjakannya dan seakan dipaksa.

Semua ini adalah rahmat dan anugerah Allah kepada hamba-Nya agar ia beruntung, bisa melakukan amal taat, diberi pahala dan bisa masuk surga. Ini sebuah kenikmatan yang luar biasa dari Allah. Kita bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan kepada kita dan keluasan rahmat-Nya.

Dikutip dari Buku al Hikam Mutiara Hikmah Kehidupan asuhan Habib Ahmad bin Husen Assegaf.

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Dua Macam Berpikir, Karena Iman ...
الْفِكْرَةُ فِكْرَتَانِ فِكْرَةُ تَصْدِيْقٍ وَإِيْمَانٍ وَفِكْ...
Berpikir Adalah Pelita Hati
الْفِكْرَةُ سِرَاجُ الْقَلْبِ فَإِذَا ذَهَبَتْ فَلَا إِضَاءَةَ...
Pikirkan Makhluk-Nya
الْفِكْرَةُ سَيْرُ الْقَلْبِ فِى مَيَادِيْنِ الْأَغْيَارِ Berp...
Sangat terhina, waktu kosong tap...
الْخِذْلَانُ كُلَّ الْخِذْلَانِ اَنْ تَتَفَرَّغَ مِنَ الشَّوَا...
Orang Yang Diberkati Umurnya
مَنْ بُوْرِكَ لَهُ فِى عُمْرِهِ اَدْرَكَ فِى يَسِيْرٍ مِنَ الز...
Ada kalanya, Umur Panjang Tapi K...
رُبَّ عُمْرٍ اِتَّسَعَتْ امَادُهُ وَقَلَّتْ اَمْدَادُهُ وَرُبّ...

Anggota DINULQOYIM